Powered By Blogger

Senin, 23 Januari 2012

Tips Biar Band Selalu Solid and Kagak Cepat Bubar...

 

MENJAGA kekompakan rupanya bukan perkara mudah bagi sebuah grup, apalagi Grup Band dengan banyak personel??? Apa Bener ??

Yup, banyak band yang sempat ngetop bubar, karena personilnya sudah tidak solid lagi. Personilnya sudah makin mengedepankan ego. Personilnya makin merasa lebih penting dibanding personil lainnya. Yang terjadi, ketidaksolidan dan buntutnya adalah bubar. Atau kalau tidak bubar, gonta-ganti personil menjadi menu wajib dari band tersebut.

Sebut saja Harapan Jaya, band asal Bandung, yang akhirnya bubar. Edane, band rock Jakarta yang selalu terbelit gonta-ganti vokalis, sampai band sekaliber God Bless yang bolak-balik keluar masuk personil baru. Tidak selalu jelek memang, karena ada yang ketika masuk personil baru, justru menemukan ritme dan sentuhan baru, seperti Dewa 19 pasca keluarnya Ari Lasso dan masuknya Once.
Memang tidak mudah menjaga soliditas sampai tahunan. Sulit menemukan band seperti U2 atau Aerosmith ata.u Rolling Stones yang sudah masuk usia renta, masih tetap ngeband dengan asik dan utuh. Banyak alasan yang bisa diungkapkan. Tapi belajar menjaga kekompakan dan keutuhan band, sebagai syarat eksistensi yang kokoh, tampaknya penting banget.
Ada nggak sih kiat untuk menjaga soliditas atau keutuhan band? Untuk bertahan sampai puluhan tahun, tentu perlu riset yang mendalam. Tapi sebagai sebuah wacana yang perlu diungkap terus menerus, ada Beberapa hal penting yang bisa dicoba. Kamu siap punya band yang kokoh, eksis, solid dan sukses tentu saja.

1. Pertahankan Mutu Relasi
Soliditas band kamu tercermin dari mutu relasi dan pertalian antar personil dalam band. Masing-masing personil harus jelas dalan mengatur nilai dan hubungan, karena hal itu bisa membuat band kamu makin kuat, atau justru makin terbuka untuk bubar. Saling bertanya tentang perubahan dan sikap yang tidak mengenakkan, akan sangat membantu memperkokoh ikatan peer group band kamu. Jujur saja antar pesonil.

2. Pertahankan Visi Sukses Bersama
Bukan tanpa alasan, semua personil band kamu, menjadi satu tim dan punya cita-cita sukses yang sama. Masing-masing dari kamu mungkin punya pilihan untuk tidak bergabung atau membentuk band sendiri, tapi percayalah, pilihan kamu adalah rahasia kekuatan band kamu. Yang terpenting, kemauan dan totalitas melakukan sesuatu dengan altenatif yang sudah dipilih, akan menjadi kekuatan terbesar band kamu. Kegiatan bersama antar personil juga membuat emosi antar personil akan lebih intim.

3. Kenali ‘Racun-Racun’ Kekerabatan
Semua personil harus mengenali “racun-racun” yang ada dalam kekerabatan band, benar-benar jujur dengan pilihan bermusik kamu dan jangan saling menggantungkan obsesi kepada personil lain. Bermimpilah bersama, tapi jangan melempar mimpi itu kepada orang lain. Sama-sama bekerja keras tanpa ada yang merasa lebih keras dibanding yang lain.

4. Jangan Berpikir Egosentris
Kekompakan dan keutuhan itu berasal dari upaya mengubah pola pikir egosenstris, punya semangat tinggi dan visi pribadi serta kelompok yang jelas dan menantang. Alangkah indahnya kalau disediakan waktu untuk ngobrol bersama dan berdiam bersama.

5. Saling Evaluasi
Saling evaluasi tanpa tendensi menjatuhkan atau ingin terlihat lebih menonjol. Evaluasi menjadi hal penting atas dasar catatan masing-masing personil mengenai apa yang sudah dikerjakan bersama dan hasil yang sudah dicapai. Contohnya: ketika membuat aransemen untuk lagu baru, mungkin kamu yang diandalkan, tapi tidak salah juga kalau kamu minta saran atau pendapat personil lain. Menyukai yang kamu kerjakan, akan membuat hasilnya jauh lebih bagus.
Masing-masing personil juga harus punya jiwa besar ketika dilakukan evaluasi. Jangan saling melempar kesalahan kepada personil lainnya. Bicara dengan kepala dingin dan tenang. Kalau sudah saling memahami, tinggal tunggu waktu buat ngetop saja kok.

6. Akui Kekurangan & Kelebihan
Kalau memang punya visi dan harapan untuk berkembang dengan napas panjang, masing-masing kamu harus berani memberi catatan sikap positif dan negative dari diri sendiri. Menemukan kekurangan dan kelebihan, akan sangat membantu menempatkan posisi kamu kelak. Fokus pada kekuatan dan kelebihan talenta Anda, tapi bisa mengendalikan kelemahan yang mungkin merusak keutuhan band kamu.
Tidak mudah memang, biasanya sih gengsi atau jaim ketika harus mengakui kesalahan. Tapi ketika hal itu sudah dibiasakan dan jadi attitude masing-masing personil, kelak akan lebih mudah kompromi ketika terjadi perbedaan pendapat.

7. Tentukan Kriteria Leadership Band
Sebagai satu tim, harus bisa diputuskan dengan kriteria apa band kamu kelak punya pemimpin, leadership, manajerial, manajemen dan target suksesnya. Ini penting, supaya semua bisa bergerak bersama, tidak sepotong-sepotong. Ketika salah satu diangkat atau dianggap sebagai leader, dia harus bisa merangkul semua personil lainnya secara adil dan bijaksana. Ibarat kapten dalam sepakbola, dia harus bisa menjadi panutan untuk personil lain.

8. Belajar Tanpa Henti dan inovatif
Kelak, menemukan eksistensi dan jati diri sebagai satu kelompok utuh, akan membantu kemana band ini akan dibawa. Belajar terus menerus adalah sebuah keharusan. Inovasi, keluar dari rasa nyaman ketika sukses, akan memberi tantangan terus menerus untuk berkembang lebih baik.
9. Kreatif
Manajemen band harus memberikan dukungan yang mantap, punya kreativitas dan cara memandang jauh ke depan. Untuk menerobos setiap perubahan yang terjadi pada industri itu sendiri. Jangan sampai keteter atau malah tertinggal dengan industri. Ini penting untuk meyakinkan personilnya, supaya tetap eksis dan menjadi barometer bagi industri yang kamu tekuni, industry music.

10. Dialog Yang Jujur
Jangan biarkan “sekam” dalam hati makin membara. Ketika ada persoalan antara manajamen dan personil, atau antar personil misalnya, harus berani mengambil risiko untuk memulai pembicaraan yang akan membuat kesehatian kelompok berada dalam dialog yang jujur. Ini akan menghilangkan kecurigaan, salah sangka dan pikiran negative. Kalau sudah mulai sering terjadi hal ini, kendalikan jadual manggung dan beri waktu untuk senggang, rileks dan menikmati hari tanpa berpikir soal musik.

11. Kembangkan Rencana
Masing – masing personil termasuk manajemen, harus punya rencana A atau rencana B. Menurut ilmu manajemen yang saya kutip dari Peter F, Drucker, masing-masing orang harus bisa mengembangkan rencana B bahkan sebelum selesai mencapai rencana A.
Evaluasi kegagalan dan keberhasilan, dan segera lakukan persiapan untuk rencana yang sudah disusun. Jangan berdiam diri terlalu lama ketika kegagalan tiba, tapi jangan terlena juga ketika keberhasilan itu datang.

12. Kontrol Diri
Kalau sudah ngetop, popular dan banyak fans, akan ada banyak godaan dan tantangan dari luar. Band kamu tidak boleh menjadi “korban” dari kekuatan dari

13. Siap Dengan Risiko
Kamu harus sadar, bahwa popularitas akan membaurkan masing-masing personil dalam kehidupan dan pekerjaan pribadi. Risiko yang harus diterima adalah sering kehilangan waktu berharga bersama orang-orang yang kita cinta. Pemahaman ini penting, karena kalau tidak diselesaikan, kelak bisa jadi duri dalam daging.

14. Konsisten Dengan Tujuan
Band kamu harus punya niat dan tujuan yang konsisten. Fokus dan bergerak bersama untuk meraih tujuan yang sama. Ini harus ditekankan dan benar-benar jadi semangat dari personil band. Karena kalau tidak, bisa jadi duri dalam perjalanan band kamu selanjutnya.

15. Visi Yang Jelas
Visi yang jelas akan membuat band kamu punya keberanian yang riil untuk memberikan yang terbaik bagi fans dan industrinya sendiri. Tentunya akan bermanfaat untuk personil bandnya juga.

Kunci menuju kesuksesan sebuah band besar adalah integritas band itu sendiri. Mengerjakan hal-hal yang sudah biasa, dengan konisten dan terbaik. Percaya atau tidak, integritas band [dan para personilnya], dibangun atau dihancurkan oleh hal-hal sepele yang sudah mejadi rutinitas. Jaga hal itu.
saling membutuhkan satu sama lain. Untuk menjaga kekompakan, dan selalu menjalin komunikasi secara terbuka 


Kamis, 12 Januari 2012

BELAJAR BAHSA JEPANG YUKK..!!!!
Nihongo O BENKYOSHIMASHOU!
sekarang kita belajar bahasa jepang yang berhubungan dengn :
Keluarga : Kazoku


watashi           saya
jibun               diri Sendiri
Ri(yo)ushin     Orang Tua
chichi              Bapak ( Sendiri/kandung )
otousan           Bapak
haha                Ibu ( Sendiri?kandung )
okaasan           Ibu
ki(yo)udai        Saudara
Ani                  kakak Laki2 ( Sendiri )
Oniisan            Kakak laki2
Ane                 Kakak Perempuan ( Sendiri )
Oneesan          Kakak Perempuan
otouto             Adik Laki2 ( Sendiri )
Otoutosan       Adik laki2
imouto             Adik Perempuan (Sendiri)
Imoutosan        Adik Perempuan
oji                    paman ( Sendiri )
ojisan               Paman
Oba                 bibi ( Sendiri )
Obasan            Bibi
sofu                  Kakek ( Sendiri )
ojiisan               kakek
Sobo                Nenek ( sendiri )
obaasan            Nenek
shujin                Suami ( Sendiri )
goshujin            suami
tsuma/kanai       Istri ( Sendiri )
okusan              Istri
Kodomo           Anak
Otona               Dewasa
otoko                laki2
onna                  Perempuan
otokonoko         anak laki2
onnanoko           anak perempuan
ke(tsu)kon          pernikahan

Kamis, 29 Desember 2011

Tips Belajar Vokal Scream


Suara atau yang akrab kita sebut dengan vokal, dalam bermain musik atau band sangantlah penting, karena vokal di tempatkan sebagai objek yang pundamental dalam bermusik, diblog saya kali ini membahas atau share maslah bagaimana karakter vokal scream atau chord dan growl itu kita bisa lebih mahir dalam memainkanya dan prepisional easy and menjadi masternya rocker. Dan sebenarnya berlatih memainkan karakter vokal ini sangatlah susah dan membutuhkan kewaspadaan dalam berlatihnya, karena bagaimanapun karakter vokal scream ini mengandalkan dari kerongkongkan tenggorokan yang setiapkali dalam perbait atau kata kita harus mengeluarkan suara itu,

saya memakai cara secara userfriendly saja, yang bisa kita lakukan pada kegiatan sehari-hari baik di rumah atau di tempat yang sepi, yang setidaknya jauh dari keramaian orang untk melatihnya, karena vokal scream seperti yang anda sudah ketahui memiliki karakter hardvoice, setidaknya kita bisa menjaga situasi yang ada pada lingkungan, gunakan lingkungan sebagai wadah kamu konser band yang ramah dan dan penuh energy.

Karakter vokal scream ini ada yang menggunakan teknik vibrato (suara getar) yg paling penting, untuk vocal ini apa cukup dengan hanya menaik-turunkan pitch nada , berlatih dari nada yang pelan-pelan tetapi tidak mengurangi karakter Scream yang ada meskipun pelan-pelan hingga jadi cepat secara otomatis bergetarnya, Hirup udara sediktit demi sedikit dengan teknik scream.berikut cara melatinya :
1. Bare down.. Ya, seperti Anda menggunakan kamar kecil. Tahan napas Anda ketika mencoba ini beberapa kali sampai Anda terbiasa dengan perasaan. Jangan berlebihan melakukannya.

2. Breathe. Praktik membiarkan keluar sedikit udara pada suatu waktu. Pada awalnya akan terdengar seperti Anda mendengus.

3. Control your tone. Terus mencoba metode yang berbeda dari membiarkan udara keluar. Anda tidak ingin melepaskan terlalu banyak udara, atau Anda akan ada gunanya di panggung.

4. The wider, the higher. Gunakan diafragma Anda, dan rasakan mana tenggorokan Anda adalah berusaha untuk mengontrol pitch. Lebih lebar mulut Anda, semakin mudah menjerit tertinggi. banyak Babak Anda membuat mulut Anda, semakin mudah suaranya datang.

5. Scream to music. Cara terbaik untuk belajar scream dengan harmoni adalah dengan band-band favorit Anda. Aku berkata harmoni karena Anda tidak akan terdengar seperti Screamers lainnya yang belum ada, apalagi yang baik. Jika Anda ber-scream harmoni, Anda dapat mendengar suara Anda sendiri dan belajar bagaimana tanpa putus asa karena Anda tidak cocok dengan suara timbal.

ada lagi sih teknik2 vibra lain yg gua prnah dgr, sperti misalnya: katanya dengan "permainan nafas" ? ato ada lagi, katanya dengan "permainan lidah & gerak mulut" ? bahkan katanya banyak yg "malsuin vibra" di pop/rock ya? ... Cara Alternatif lain untuk memperindah suara Scream diantaranya dengan :

1.Jangan merokok
2.minum air embun yang sudah di simpan untuk beberapa hari disimpan dan minum di pagi hari
3.minum serat jeruk
4.air serbat, atau wedang asem
5.mimi wedang bandrek (jahe • Cara natural:
6. Sering berlatih Suara band cadas (scream) min 2jam
7. Atur pernafasan untuk keluar masukan 8jam dalam 1hr cara alternatif yang lebih efektif lagi,
8. sering2 lah ikut ambil bagian dalam POS RONDA LIngkungan dirumah anda. mana tau ada maling kan  
     bisa teriak2 ntu kasi tau warga, jadi sekalian berlatih juga ntu ...:)( heheheh Ngacooo... )

Berikut ada Video dari mbah Scream yang sedikit kasih tips2 buat ngelatih vokal Scream

Selasa, 27 Desember 2011

Belajar Bahsa Jepang Yuukkk...

Ohayou gozaimasu (Selamat pagi)
Konnichiwa (Selamat siang)
Konbanwa (Selamat malam)
Oyasumi nasai (Selamat tidur)
Sayounara (Selamat tinggal atau Selamat jalan)
Ja, mata ashita (Sampai jumpa besok, ya)
Arigatou gozaimasu (Terima kasih)
Doumo arigatou gozaimasu (Terima kasih banyak)
Dou itashimashite (Sama-sama, Terima kasih kembali)
Sumimasen (Maaf)
Sumimasen (Permisi)
Shitsurei desuga…(Permisi/Maaf…—> diucapkan sebelum bertanya tentang hal pribadi)
Onegaishimasu (Minta tolong)
Ogenki desu ka? (Apa kabar?)
Gomen kudasai (“Permisi”, —> digunakan ketika berkunjung ke rumah orang lain)
Irasshaimase (Selamat datang —> diucapkan pada tamu restoran, hotel, dll)
Irasshai (Selamat datang —> dipakai pada waktu kedatangan tamu)
go-kigen ikaga desu ka : apa kabar
o-hayoo gozaimasu : selamatan pagi
yoi o-tenki desu ne : cuaca yang indah
o-me ni kakarete ureshii desu : senang berkenalan dng anda
nagai koto o-jama itashimashita : terima kasih atas waktunya
myoonichi mata o-ai shimashoo : sampai ketemu besok
watashi indonesian desu : saya orang indonesia
Indonesia kara kimashita : saya berasal dari indonesia
shumi wa ongaku kanshoo desu : kegemaran saya dulu bermain musik
doko kara kimashita ka?: dari mana asalmu?
nani ga hoshii no desuka? : Apa yang sedang kamu lakukan?
gomen nasai : maafkan saya
sumimasen : maaf
o-tesuu kakete sumimasen : maaf merepotkan anda
totemu shiawase desu : saya sangat bahagia
watashi no kobutsu wa chokoraeto desu : makanan kesukaan saya coklat
Maiban hoshi o kansatsu shite imasu : Setiap malam saya mengamati bintang-bintang

Segini Dulu ya Gan.. Ada lagi wa possting lagi ..
Domo arigatou gozaimasu... :)

Hallo World !!!


wahh kagak terasa da lama bgt ni my blog da beku and lama bangat kagak dijamah oleh tangan2 setan.. eehh salah..!! tangan si iboy hehehe

karna banyaknya tugas and pekerjaan yang wa lalui
wa jadik lupa buat refresing and bersantai sejenak ( harap maklum sibuk cari beras melulu :) )
namun hari ini segala strezz di otak sebelah kiri and kanan wa sedikit berkurang, ketika diriku meluangkan waktu sejenak didepan komputer ku yang super lelet and super canggih and terkanal di abad sebelum masehi ini .. ( heheheh )

tapi tenang aja sob..
mulai ni hari wa bakalan ngotorin ni blog
wa bikin kotor2 sekotor-kotornya ( what....!!! wehh gak ada kata2 kotor... x hehehehe )
and bgi teman2 yang uda lama berada di dunia perdukunan upss bloger woii .. !!!
minta pencerahan soalnya da lama bgt ni ninggalin planet bumi.. jadi kagak mengikuti keadaan disni ( emang nya dari mana loe mars ..??? )
namanya juga manusia gan....

Kamis, 19 Agustus 2010

ORANG TUA DAN ANAK NYA


Kita dan Orang Tua Kita


“"Kita cenderung selalu berpikir bahwa kata 'pertumbuhan' hanyalah milik kita. Bahwa orang tua kita sudah berhenti 'tumbuh'. "”

Semakin kita dewasa, semakin kita mengerti tentang orang tua kita. Setidaknya itu terjadi kepada saya. Saya rasa sangatlah natural untuk tumbuh dewasa dan semakin mengerti apa yang dirasa dan dialami orang tua kita.

Saya bingung harus memulai dari mana, karena berbicara tentang orang tua kita, kita berbicara tentang seluruh hidup kita. Tapi ada yang menjadi perhatian saya yang luar biasa besar belakangan ini tentang kedua manusia yang saya cintai ini.

Sebagai generasi muda, generasi penerus, kita cenderung selalu berpikir bahwa kata 'pertumbuhan' hanyalah milik kita. Bahwa orang tua kita sudah berhenti 'tumbuh'. Nyatanya mereka tidak pernah berhenti tumbuh dan berkembang seperti kita, generasi muda. Karena hidup memang seperti itu. Setidaknya mereka senantiasi tumbuh dan berkembang dalam pemikiran, pemahaman, perasaan, kebijakan, pengetahuan.

Kita juga sebagai generasi muda cenderung berpikir bahwa 'kehidupan baru' itu hanya milik kita, bukan milik orang tua kita. Bahwa mulai dari kita bayi, hingga sekolah, mendapatkan pekerjaan, hingga menikah, punya anak dan sebagianya, kita selalu lekat dengan 'perjalanan menempuh hidup baru'. Tapi kita cenderung tidak menganggap bahwa 'menempuh hidup baru' sudah bukan lagi bagian dari kehidupan orang tua kita. Padahal, mereka selalu berhak untuk menempuh hidup baru. Harapan baru setiap harinya. Mereka, manusia sama seperti kita. Mereka berhak mendapatkan semangat baru setiap harinya. Kebahagiaan baru setiap harinya. Mereka berhak mendapatkan senyum yang baru setiap harinya.
“"Tuanya usia orang tua kita, tidak sedikitpun mengurangi hak hidup mereka untuk merasakan berbagai hal baru."”

Mereka berhak sepenuhnya mendapatkan kebahagiaan material yang baru. Mereka berhak mendapatkan pencerahan baru, seperti kita. Mereka berhak sepenuhnya mendapatkan suasana baru, sama seperti kita. Mereka juga berhak mendapatkan pengalaman dan petualangan baru dalam hidup sama seperti kita. Orang tua kita, adalah manusia yang sama seperti kita. Mereka energi kehidupan yang sama seperti kita yang lahir kedunia.

Mereka jiwa yang sama murninya seperti kita pada saat lahir. Mereka jiwa yang sama-sama didoakan oleh kakek dan nenek kita saat mereka lahir, sama seperti kita. Orang tua kita adalah jiwa yang sama seperti kita, yang disambut ke dunia dengan doa dan harapan dari orang tua mereka. Sampai kapanpun, orang tua kita, adalah sumber dan energi kehidupan yang sama seperti kita, yang tidak lepas dari doa dan harapan orang tuanya mereka juga. Mereka persis sama seperti kita.

Jadi, mereka adalah bayi yang sama seperti kita. Mereka juga adalah anak dari orang tua mereka, just like us, we are the children of our parents. Mereka api dan semangat yang sama seperti kita pada saat lahir hadir di dunia ini. Seperti kita pada saat lahir dan sepanjang masa pertumbuhan kita menuju dewasa, mereka juga selalu di iringi doa dan harapan orang tua mereka. Orang tua kita berhak sepenuhnya untuk selalu merasakan kehidupan, perkembangan dan pertumbuhan, hidup baru setiap hari - just like us, the young generation. Orang tua kita adalah penerus dari kakek dan nenek kita, seperti kita penerus dari orang tua kita. Hak mereka sama. Tuanya usia orang tua kita, tidak sedikitpun mengurangi hak hidup mereka untuk merasakan berbagai hal baru, untuk merasakan 'pertumbuhan dan perkembangan'.

Oleh karenanya, berilah mereka selalu, harapan baru, semangat baru, senyum yang baru, tawa yang baru. Bahkan jika kita dikarunia rejeki, berilah mereka kebahagiaan material yang baru, mobil baru, rumah baru, pakaian baru, mencoba berbagai menu makanan baru. Ajaklah mereka berlibur mendapatkan suasana baru, mencoba restaurant baru, mendengarkan musik yang baru, melihat pemandangan yang baru, membaca jenis bacaan yang baru. Apapun yang baru, tetap dan akan selalu menjadi hak mereka. Bukan hanya hak kita sebagai generasi muda.

Mereka, adalah bayi yang sama seperti kita saat kita lahir. Mereka juga menyenangi hal-hal yang bisa membuat mereka tertawa dan tersenyum seperti kita. Jangan lepaskan aspek kehidupan dari diri mereka. Mereka manusia yang sama, yang tetap ingin bersinar. Berilah mereka, dan biarkanlah mereka bersinar sampai akhir hidup mereka. Berikanlah mereka selalu energi kehidupan. Copotlah status dan wujud fisik mereka sebagai 'orang tua', kenyataannya, kita dan mereka sama-sama mahluk yang berhak sepenuhnya atas kebahagiaan dalam kehidupan.

Sampai pada akhirnya, saat mereka akan menjemput ajalnya, berilah mereka usaha kita yang terbaik saat merawatnya untuk mempermudah perjalanannya. Supaya mereka bisa tersenyum damai untuk menempuh perjalanan atas hidup baru mereka di atas sana.

Bersikaplah Seperasaan dengan Orang Tuamu
Kamu tidak bisa mengendalikan apakah orang tuamu berpisah atau tidak, kamu juga tidak bisa mengendalikan apakah kedua-duanya harus bekerja purnawaktu. Namun, hingga taraf tertentu kamu bisa mengendalikan apakah kamu membiarkan tantangan tersebut merusak hubunganmu dengan mereka. Satu cara kamu bisa mengurangi kecemasan dan meningkatkan kebahagiaan adalah dengan mengembangkan keibaan hati bagi orang tuamu, dengan mencoba mengerti tantangan yang mereka hadapi.

Seorang anak muda bernama Amber telah menerapkan nasihat ini. Ia mengakui bahwa hubungannya dengan ibunya kadang-kadang diwarnai stres, kesalahpahaman, dan frustrasi. Meskipun demikian, ia mengatakan, ”Ibuku telah mengalami begitu banyak hal dalam hidupnya. Ia telah membesarkan kami berempat seorang diri. Ia selalu menyediakan bagi kami tempat tinggal, makanan, dan pakaian. Aku benar-benar mengagumi kekuatannya, dan aku berharap bisa memperlihatkan tekad yang sama sewaktu menghadapi kesukaran.”

Jika kamu berupaya memahami situasi yang dihadapi orang tuamu dan merasakan emosi yang mereka rasakan, kamu akan terbantu untuk memiliki pandangan yang seimbang terhadap problemmu. Dengan melakukannya, kamu juga terbantu mengenali serta meniru sifat-sifat baik orang tuamu.
Yang Dibutuhkan para Remaja dari Orang Tua
Komunikasi yang Jujur dan Terbuka:
Pembicaraan konfidensial dengan anak-anak Anda perlu sewaktu mereka masih kecil. Hal ini tentunya lebih penting lagi semasa mereka remaja, sewaktu anak muda menggunakan lebih sedikit waktu di rumah dan lebih banyak waktu bersama teman sekolah atau teman bergaul lainnya. Jika tidak ada pembicaraan konfidensial—tidak adanya komunikasi yang jujur dan terbuka antara anak-anak dan orang tua—para remaja bisa menjadi orang asing di rumah.

Disiplin yang Tepat: Disiplin mengandung makna koreksi dan pelatihan—meskipun kadang-kadang hukuman juga perlu. ”Orang bodoh tidak merespek disiplin bapaknya, tetapi siapa pun yang memperhatikan teguran adalah cerdik,”Seorang remaja tidak bisa ”memperhatikan teguran” jika itu tidak diberikan. Tentu saja, sewaktu mendisiplin seorang remaja, orang tua perlu seimbang. Mereka tidak boleh begitu ketat sehingga membuat kecil hati anak mereka, mungkin bahkan merusak keyakinan dirinya. ( Namun, orang tua tentu tidak ingin bersikap serbaboleh dan tidak memberikan pelatihan yang penting kepada remaja mereka. Sikap serbaboleh bisa berbahaya.*